adf.ly

Selasa, 31 Mei 2011

Beda Miss Indonesia dari Kontes Kecantikan Lain

Jakarta: Ajang pencarian bakat, dengan perempuan sebagai kontestan, utamanya mengandalkan kecantikan fisik. Namun penampilan bukan satu-satunya ukuran menyeleksi perempuan muda untuk berkompetisi meraih gelar Miss Indonesia. Karena mewakili negara, Miss Indonesia, diseleksi ketat agar bisa tampil di perhelatan dunia Miss World. Untuk itu sejumlah kriteria penting dimiliki kontestan.

Menurut Erlisativani, Corporate Communication Manager Martha Tilaar Group, tak mudah menemukan sosok perempuan muda yang cantik dan tinggi, memiliki kematangan diri, berwawasan luas, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungannya.

"Anak masa kini cenderung individualistis, sibuk dengan dirinya, asik dengan gadget-nya, tidak peduli dengan kejadian di sekitarnya, menjadi apatis dan tidak mau tahu. Terpilihnya 33 finalis ini membuktikan tak semua anak sekarang individualistis, namun mereka justru memenuhi kriteria Miss Indonesia," jelas Erli kepada Kompas Female di sela beauty workshop, bagian dari karantina Miss Indonesia 2011, di Puspita Martha International Beauty School, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2011).

Miss Indonesia bukan sekadar gelar. Perempuan usia 17-23 tahun yang mengikuti ajang kontes kecantikan ini perlu menjadi "Be She" (Beauty, Smart, Healthy, Eastern Value). Kriteria ini mencakup fisik, mental, wawasan, attitude, yang harus lengkap dimiliki setiap kontestan, demikian menurut Erli.

Pemilihan Miss Indonesia berbeda dengan ajang pencarian bakat menjadi model atau aktris. Karena, kata Erli, penilaian tak sebatas bakat dan fisik. Talenta unik dari setiap kontestan Miss Indonesia menjadi nilai tambah. Begitu pun dengan kepedulian sosial yang melekat dalam karakter pribadinya. Pasalnya, kegiatan Miss Indonesia memang fokus pada kepedulian sosial, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan anak-anak, lanjut Erli.

"Nona" bermental tangguh
Pembentukam karakter dan penggemblengan mental punya porsi besar di ajang Miss Indonesia. "Kalau menang namun mental tak siap, Miss Indonesia tidak akan menonjol. Pemenang harus profesional, disiplin, mampu membina relasi dengan baik, dan tidak tinggi hati. Ini tugas yang bisa dijalani dengan baik oleh Miss Indonesia jika memiliki mental tangguh dan karakter kuat," tambah Erli.

Chaperone Miss Indonesia 2011, Ritchie Kotambunan, mengatakan bahwa pembentukan karakter menjadi isu penting di masa karantina kontestan. Banyak kontestan yang mengalami perubahan, terutama pada karakter dan mentalnya.

"Pembentukan karakter ini akan bermanfaat nantinya di berbagai bidang yang mereka jalani. Melalui ajang seperti ini, perempuan memoles dirinya dari sisi tata krama, penampilan, kecerdasan dan interaksi sosial," jelas Ritchie.

Selama mengikuti masa karantina, konstestan Miss Indonesia mendapatkan evaluasi dan monitor dari pendamping dan pembicara. Ritchie menyebutkan, kemampuan berbahasa Inggris, kemampuan berkomunikasi, tata rias wajah, dan manner dilatih terus-menerus selama 12 hari karantina. Pembekalan pun diberikan dengan melibatkan pakar, seperti pakar public speaking, motivator, pembentukan karakter, hingga kecantikan.

Progres kontestan semasa karantina menyumbangkan penilaian 40 persen. Sedangkan 60 persen penilaian bergantung dari penampilan kontestan di malam final pada Jumat, 3 Juni 2011 nanti. Ajang Miss Indonesia, kata Ritchie, menjadi wadah bagi kebanyakan perempuan muda untuk mencari pengalaman.

Ritchie menilai, 33 kontestan ini juga punya hasrat untuk menjalani berbagai aktivitas sosial dengan gelar Miss Indonesia. Gelar ini diyakini bisa mendorong perempuan lain untuk bisa mengembangkan potensi dirinya, melakukan banyak hal yang bermanfaat dan menjadi contoh positif. Adalah mimpi yang terwujud bagi para perempuan muda, untuk berkesempatan berbuat sesuatu dan menjadi role model. Apalagi, Miss Indonesia 2011, berkesempatan menemani Miss World 2010 bersama pendiri Miss World untuk meninjau Bali.

Dikabarkan, Bali dilirik menjadi penyelenggara Miss World 2012, menyusul London yang dipilih sebagai kota tempat dilaksanakannya Miss World 2011. "Miss Indonesia adalah role model, sekaligus duta bangsa dan negara Indonesia di panggung dunia," tegas Martha Tilaar, pendiri Martha Tilaar Group yang mendukung ajang Miss Indonesia sejak tujuh tahun silam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar